Mengejar Kebahagiaan Sejati: Memahami Filsafat Eudemonisme ala Aristoteles -->

Header Menu

Mengejar Kebahagiaan Sejati: Memahami Filsafat Eudemonisme ala Aristoteles

Jurnalkitaplus
27/10/25



Eudemonisme bukan sekadar kesenangan sesaat, melainkan perjalanan mendalam untuk mencapai potensi diri dan makna hidup. Inilah rahasia kebahagiaan paripurna menurut filsafat Yunani kuno.

Jurnalkitaplus - Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, banyak orang mengejar kebahagiaan, seringkali diartikan sebatas kesenangan instan. Namun, filsafat kuno menawarkan pandangan yang lebih dalam: Eudemonisme.

Eudemonisme, yang berasal dari kata Yunani eudaimonia (kebahagiaan), adalah pandangan etika yang dikemukakan oleh filsuf besar Aristoteles (384-322 SM). Menurut KBBI, eudemonisme adalah aliran filsafat yang menafsirkan tujuan hidup manusia sebagai pencapaian kebahagiaan paripurna akibat mekarnya segala potensi yang dimiliki manusia.

Kebahagiaan Sejati Melalui Fungsi Diri

Dalam bukunya, Ethika Nikomakheia, Aristoteles menegaskan bahwa setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan. Inti dari eudemonisme adalah bahwa kebahagiaan sejati (eudaimonia) dicapai bukan dari kekayaan atau kesenangan sementara, melainkan dari melakukan fungsi manusia dengan baik—yaitu dengan mengembangkan secara optimal segala potensi dan kebajikan yang ada pada diri kita.

Menurut Aristoteles, harta atau uang hanyalah alat untuk mencapai tujuan lain, bukan tujuan akhir kebahagiaan itu sendiri. Manusia mencapai tujuan terakhirnya ketika ia menjalankan fungsinya sebagai manusia seutuhnya.

Perilaku Keseharian yang Mencerminkan Eudemonisme

Konsep ini dapat diterjemahkan dalam perilaku sehari-hari yang berfokus pada kualitas hidup dan makna mendalam, bukan kuantitas kesenangan:
Pengembangan Diri: Mencari pertumbuhan pribadi yang konstan dan berusaha mencapai potensi maksimal.
Hubungan Bermakna: Membangun relasi yang mendalam, penuh empati, dan memberi kontribusi positif pada komunitas.
Tindakan Etis: Membantu sesama dan memupuk kebaikan dalam setiap interaksi.

5 Kunci Mencapai Eudaimonia

Lalu, bagaimana cara menerapkan Eudemonisme dalam hidup? Berikut adalah lima tips praktis untuk mencapai kebahagiaan mendalam (eudaimonia):

1.  Temukan Tujuan Hidup: Miliki tujuan yang memberi makna, seperti membawa kebahagiaan bagi orang lain atau membantu mereka yang menderita. Ini memberikan arah yang lebih dalam dari sekadar rencana jangka panjang.
2.  Fokuskan Kemampuan: Arahkan bakat dan keahlian Anda untuk mengamalkan kebajikan yang sejalan dengan tujuan hidup Anda.
3.  Kembangkan Potensi Terbaik: Berusaha menjadi versi terbaik dari diri Anda, didorong oleh nilai-nilai internal, bukan sekadar menjadi yang terbaik di bidang tertentu.
4.  Terlibat dalam Aktivitas Bermakna: Lakukan kegiatan yang konsisten dengan tujuan Anda, sehingga Anda dapat merasakan makna dari setiap proses perkembangan menuju kebahagiaan.
5.  Ekspresikan Diri Melalui Tindakan: Tunjukkan siapa diri Anda dan pandangan hidup Anda melalui perilaku yang konsisten dan otentik.

Eudemonisme mengajarkan bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan final, melainkan sebuah proses pengejaran untuk mencapai kesempurnaan dalam diri. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, seseorang dapat mencapai kepuasan batin yang mendalam dan hidup sesuai dengan potensi terbaiknya. (FG12)

Artikel ini rangkuman dari artikel yang telah tayang di majalah JKP Edisi 56 dengan judul : Eudemonisme